Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan kaitannya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Budha Mahayana, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
Candi Borobudur tersebut berada dalam kerangka abad keemasan wangsa Syailendra, yakni antara abad 8 sampai dengan abad 9. Kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah besar bangunan candi-candi yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Beberapa prasasti menunjukkan bahwa candi Borbudur merupakan ekspresi wangsa Syailendra untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa candi Borobudur dibangun pada saat masa kepemimpinan Raja dari wangsa Syailendra yang sangat terkenal, yaitu Samaratungga, sekitar tahun 800-an Masehi. Pada masa itu, pembangunan candi ini diyakini dengan menghiasi/menambahkan bebatuan pada wilayah perbukitan alami, sehingga Borobudur diyakini merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas bukit yang menjulang tinggi. Batu yang disusun menjadi candi tersebut merupakan batu andesit sebanyak 55.000 m3, dengan bangunan berbentuk limas yang berjenjang yang dilengkapi tangga naik di keempat sisinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar